Konten TikTok Viral: Pengakuan Hilang di Hutan Bandung

Beberapa hari lalu, sebuah video TikTok viral mengklaim bahwa seorang TikToker asal Malaysia bernama Eyka hilang di hutan Bandung setelah membuat konten paranormal bersama teman-temannya. Video ini diunggah oleh Ammar Nazhan, seorang kreator dengan 1,9 juta pengikut, yang bercerita tentang perjalanan mereka ke Bandung. Dalam video tersebut, ia menggambarkan bagaimana Eyka hilang di hutan setelah mereka melakukan kegiatan horor. Video ini berhasil menarik perhatian banyak orang, dengan penayangan mencapai 3,7 juta.

Polisi Ungkap Konten Tersebut Hanya Rekayasa

Namun, Kapolsek Panyileukan, Kompol Kurnia, mengungkapkan bahwa video tersebut adalah sebuah rekayasa untuk menarik lebih banyak perhatian di media sosial. Konten ini dibuat tanpa izin dari pihak kepolisian dan telah diskenariokan agar Eyka tampak hilang setelah melakukan aktivitas horor di hutan Bandung. Kurnia menegaskan bahwa klaim hilangnya Eyka adalah hoaks, dan bahwa informasi tersebut tidak benar. Para kreator konten, termasuk Ammar dan Eyka, akhirnya mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf secara resmi di hadapan pihak kepolisian.

Kasus Serupa Sebelumnya: Konten Kontroversial yang Merusak Lingkungan

Fenomena ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada Mei 2022, seorang TikToker asal Pakistan bernama Humaira Asghar juga menjadi sorotan publik. Ia sengaja membakar hutan di Taman Negara Margalla Hills untuk menciptakan konten yang menghebohkan. Tindakannya ini menuai kecaman keras dari masyarakat, karena ia merusak hutan lindung demi popularitas. Akibat perbuatannya, Humaira menghadapi tuntutan hukum dan harus mempertanggungjawabkan tindakan tersebut.

Pentingnya Verifikasi Informasi di Media Sosial

Kasus-kasus seperti ini menunjukkan bahwa beberapa kreator media sosial terkadang melakukan tindakan kontroversial untuk menarik perhatian dan meningkatkan jumlah pengikut. Masyarakat harus lebih berhati-hati dan kritis dalam menerima informasi yang beredar di media sosial. Memverifikasi kebenaran informasi sebelum membagikan atau mempercayainya menjadi sangat penting untuk menghindari penyebaran hoaks dan dampak negatif lainnya.