
Momentum Refleksi PSSI dan Transformasi Sepak Bola Indonesia
Pada Sabtu, 19 April 2025, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) merayakan hari jadinya yang ke-95 dalam sebuah perhelatan meriah yang digelar di The Meru, Sanur, Bali. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam dunia sepak bola nasional, mulai dari anggota Komite Eksekutif (Exco), pemilik klub, pelatih, pemain, hingga perwakilan wasit dan suporter.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam pidatonya mengajak seluruh pemangku kepentingan sepak bola nasional untuk bersatu dan mencetak sejarah baru demi masa depan sepak bola Indonesia. Ia menekankan bahwa usia 95 tahun bukan hanya sekadar angka, tetapi menjadi momentum penting untuk berbenah dan membangun fondasi sepak bola yang lebih profesional, berprestasi, dan mendunia.
Misi “Garuda Mendunia” dan Ambisi Menuju Piala Dunia
Erick Thohir kembali menegaskan komitmennya terhadap visi besar PSSI melalui misi “Garuda Mendunia”. Salah satu target ambisius yang disorot Erick adalah menjadikan partisipasi Indonesia di Piala Dunia sebagai tradisi, bukan sekadar pencapaian sesaat. Menurutnya, transformasi menyeluruh diperlukan mulai dari pembinaan usia dini hingga penguatan struktur kompetisi lokal.
Ia juga mengingatkan bahwa prestasi tim nasional bukan hanya tanggung jawab pelatih dan pemain, tetapi perlu dukungan dan sinergi dari semua pihak—termasuk federasi, klub, pemerintah, sponsor, dan masyarakat pencinta sepak bola.
Anggaran Fantastis untuk 2025: Rp665 Miliar
Dalam kesempatan itu, Erick juga memaparkan rencana anggaran PSSI untuk 2025. Total anggaran mencapai Rp665 miliar. Dana ini akan digunakan untuk mendukung berbagai program pengembangan sepak bola. Mulai dari pembinaan pemain muda, pelatihan pelatih dan wasit, hingga peningkatan kualitas kompetisi.
Fokus lainnya adalah mendukung performa Timnas Indonesia di ajang internasional. Erick menyebut alokasi ini sebagai bukti keseriusan PSSI. Tujuannya jelas: menciptakan ekosistem sepak bola yang profesional dan kompetitif.
Kolaborasi Jadi Kunci Kesuksesan Masa Depan
Menutup sambutannya, Erick Thohir menegaskan pentingnya kolaborasi. Ia yakin, hanya dengan kerja sama seluruh elemen sepak bola, sejarah baru bisa tercipta. Erick mengajak semua pihak meninggalkan konflik dan ego sektoral.
Ia mendorong semua untuk bersatu membangun sepak bola sebagai alat pemersatu bangsa. Bukan hanya untuk kejayaan nasional, tapi juga kebanggaan di kancah dunia. Perayaan HUT ke-95 ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah panggilan untuk memulai era baru yang lebih visioner dan membanggakan.