Balap Lari Liar di Flyover Tangsel Dijadikan Ajang Taruhan

Polisi Bubarkan Balap Lari Liar di Flyover Tangsel

Polisi Tangerang Selatan (Tangsel) membubarkan aksi balap lari liar di flyover Jalan Raya Serua, Ciputat. Dalam operasi malam hari itu, aparat mengamankan 15 remaja yang diduga terlibat. Polisi juga menemukan uang tunai yang diduga untuk taruhan serta ponsel yang digunakan merekam aksi tersebut.

Kapolsek Ciputat menyebut pihaknya menerima banyak laporan dari warga terkait maraknya balap lari liar. Para peserta biasanya berkumpul tengah malam hingga dini hari untuk menghindari patroli. Meski berusaha bersembunyi, akhirnya polisi berhasil mengidentifikasi lokasi dan melakukan penggerebekan.

Balap Lari Dijadikan Ajang Taruhan

Balap lari liar tak sekadar tren di kalangan anak muda, tetapi juga dijadikan ajang taruhan. Para pelaku bertaruh uang dengan nominal yang bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Taruhan dilakukan tidak hanya oleh peserta lomba, tetapi juga oleh penonton.

Selain mengganggu ketertiban, aksi ini menimbulkan keresahan warga sekitar. Banyak yang mengeluhkan suara gaduh dari peserta dan penonton. Flyover yang digunakan sebagai arena balap juga menjadi tempat berkumpulnya orang-orang tak bertanggung jawab, yang kadang menyebabkan kemacetan.

Seorang warga setempat mengatakan aksi ini sudah berlangsung lama dan semakin sering terjadi. “Mereka datang hampir setiap malam, terutama akhir pekan. Kami terganggu karena sering ada keributan dan perkelahian antar peserta,” ujarnya.

Kasus Serupa Pernah Terjadi di Wilayah Lain

Balap lari liar bukan hanya terjadi di Tangsel. Kasus serupa ditemukan di Makassar dan beberapa kota besar lainnya. Di Makassar, balap lari liar bahkan menjadi tren selama bulan Ramadan dan dijadikan ajang perjudian. Banyak peserta dan penonton rela begadang demi menyaksikan pertandingan yang penuh adrenalin.

Di Jakarta, polisi juga pernah mengamankan remaja yang melakukan aksi serupa di jalan sepi pada malam hari. Beberapa bahkan membawa kendaraan untuk menghalangi jalur agar pelari bisa berlari tanpa gangguan.

Fenomena ini berkembang lebih dari sekadar ajang unjuk kemampuan fisik, tetapi juga melibatkan unsur ekonomi ilegal yang merugikan banyak pihak.

Langkah Pencegahan dari Kepolisian

Untuk mencegah aksi serupa, kepolisian akan meningkatkan patroli di titik-titik rawan. Polisi juga akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk meningkatkan penerangan jalan dan memasang kamera pengawas (CCTV) di lokasi yang sering digunakan untuk aksi ilegal.

Masyarakat diimbau lebih aktif melaporkan kejadian mencurigakan yang dapat mengganggu ketertiban. Sosialisasi ke sekolah-sekolah dan komunitas remaja akan dilakukan untuk mengedukasi tentang bahaya balap lari liar dari segi hukum maupun keselamatan.

Pemerintah daerah juga berjanji mencari solusi jangka panjang, seperti menyediakan fasilitas olahraga yang lebih memadai. “Kami akan menciptakan wadah yang lebih aman bagi anak muda agar bisa menyalurkan energi mereka secara positif,” kata seorang perwakilan pemerintah.

Dengan tindakan tegas dari kepolisian serta kesadaran masyarakat, diharapkan bisa diminimalisir dan tidak lagi menjadi ajang perjudian yang merugikan banyak pihak. Keamanan kota adalah tanggung jawab bersama, dan semua pihak diharapkan berperan aktif menciptakan lingkungan yang lebih aman.