Museum Batam Raja Ali Haji

Museum ini menampilkan perjalanan panjang sejarah Kota Batam serta budaya Melayu yang kental. Diresmikan pada 18 Desember 2020 oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, museum ini kini menjadi salah satu pusat edukasi budaya dan sejarah yang penting bagi masyarakat.

Sejarah dan Latar Belakang

a. Asal-Usul Nama
Nama museum ini diambil dari Raja Ali Haji, seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kepulauan Riau. Beliau dikenal sebagai sastrawan dan budayawan terkemuka yang berperan dalam pengembangan sastra Melayu, termasuk penciptaan Gurindam Dua Belas.

b. Transformasi Bangunan
Bangunan ini sebelumnya digunakan sebagai astaka Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) ke-25 pada tahun 2014. Setelah acara tersebut, bangunan dialihfungsikan menjadi museum untuk melestarikan dan memperkenalkan sejarah Batam kepada masyarakat.

Koleksi dan Ruang Pameran

Museum ini memiliki 15 ruang pameran yang menyajikan berbagai koleksi berharga, menggambarkan perjalanan sejarah Batam dari masa ke masa. Beberapa koleksi penting yang dapat ditemukan antara lain:

a. Peninggalan Kesultanan Riau-Lingga
Artefak dan dokumen yang berkaitan dengan Kesultanan Riau-Lingga disimpan di museum ini. Koleksi tersebut mencerminkan kejayaan kerajaan Melayu di masa lampau.

b. Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Ruangan ini menyuguhkan berbagai peninggalan dari era kolonial Belanda dan pendudukan Jepang di Batam, termasuk dokumen bersejarah, foto, dan artefak lainnya.

c. Era Kemerdekaan dan Perkembangan Modern
Museum ini juga menampilkan perjalanan Batam setelah kemerdekaan Indonesia, yang kemudian berkembang menjadi kota industri strategis seperti sekarang.

Segmen Khusus: Peran BJ Habibie

Salah satu daya tarik utama di museum ini adalah segmen yang didedikasikan untuk mengenang peran BJ Habibie dalam pembangunan Batam. Presiden ketiga Indonesia tersebut memiliki peran besar dalam menjadikan Batam sebagai pusat industri strategis. Beberapa barang pribadinya yang dipamerkan antara lain:

  • Telepon pribadi BJ Habibie
  • Surat pengangkatannya sebagai Ketua Otorita Batam
  • Dokumentasi mengenai visi dan kontribusinya dalam pembangunan Batam

Kebudayaan Melayu di Museum

Selain sejarah, museum ini juga menjadi pusat informasi mengenai kebudayaan Melayu. Pengunjung dapat mempelajari berbagai aspek budaya Melayu, seperti:

  • Sastra dan kesenian Melayu, termasuk karya-karya Raja Ali Haji
  • Adat istiadat dan tradisi masyarakat Melayu
  • Pakaian tradisional dan perlengkapan budaya lainnya
  • Sejarah perjuangan tokoh Melayu, termasuk Temenggung Abdul Jamal

Fasilitas dan Pengalaman Pengunjung

Museum Batam Raja Ali Haji tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai pusat edukasi dengan pengalaman menarik bagi pengunjung. Beberapa fasilitas yang tersedia antara lain:

  • Ruang pameran dengan teknologi digital
  • Panduan interaktif mengenai sejarah Batam
  • Area edukasi dan ruang diskusi
  • Layanan tur untuk pengunjung

Jam Operasional dan Biaya Masuk

Museum ini buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WIB. Yang menarik, tidak memungut biaya masuk, menjadikannya destinasi wisata edukatif yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas, baik wisatawan lokal maupun internasional.

Kesimpulan

Museum Batam Raja Ali Haji merupakan destinasi wisata sejarah dan budaya yang penting di Kota Batam. Dengan koleksi bersejarah, segmen khusus tentang BJ Habibie, serta berbagai informasi mengenai budaya Melayu, bangunan ini menjadi tempat ideal bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan sejarah Batam dan warisan budaya Melayu.