
Komitmen Indonesia Jaga Stabilitas Global lewat UNIFIL 2025
Pengiriman Kontingen Garuda untuk UNIFIL 2025
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Agus Subiyanto, secara resmi melepas sebanyak 1.090 prajurit yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda ke Lebanon dalam rangka menjalankan misi perdamaian di bawah bendera PBB (UNIFIL). Upacara pelepasan berlangsung pada Rabu, 9 April 2025, di Lapangan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, dan dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi militer serta keluarga para prajurit.
Satgas ini terdiri dari gabungan prajurit dari tiga matra, yaitu TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara, yang telah menjalani pelatihan intensif sebelum diberangkatkan ke wilayah konflik. Mereka akan bertugas menjaga stabilitas dan perdamaian di Lebanon, khususnya di perbatasan dengan Israel, di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.
Jejak Keterlibatan TNI dalam Misi UNIFIL
Indonesia bukanlah pemain baru dalam misi perdamaian dunia. Keterlibatan TNI dalam United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) telah dimulai sejak tahun 2006 dengan dikirimkannya Kontingen Garuda XXIII-A. Sejak itu, kehadiran TNI dalam misi tersebut dikenal luas karena disiplin, dedikasi, dan kontribusi dalam menjaga perdamaian.
Kontingen Garuda telah mendapatkan banyak apresiasi dari berbagai negara dan badan internasional atas kinerjanya dalam mendukung operasi PBB. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyumbang pasukan perdamaian terbesar di dunia.
Amanat Panglima: Tugas Militer Sekaligus Diplomasi
Dalam amanatnya, Jenderal Agus menegaskan bahwa misi ini adalah tugas mulia, bukan hanya militer, tapi juga bentuk diplomasi kemanusiaan. Ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan, terutama menghadapi potensi konflik antara Hizbullah dan Israel.
Prajurit juga diminta menjaga kehormatan bangsa, menghargai budaya setempat, serta menghindari tindakan yang merugikan citra Indonesia.
Peran Aktif Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Pengiriman pasukan ini memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Sebagai negara demokratis dan pendukung perdamaian global, Indonesia rutin mengirim personel untuk misi PBB.
Keberangkatan Satgas ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak tinggal diam terhadap konflik dunia. Sebaliknya, Indonesia aktif membangun perdamaian dan keadilan global.
Dengan semangat “Garuda di Dadaku, Perdamaian di Hatiku”, prajurit TNI diharapkan bisa membawa harapan baru bagi Lebanon dan memperkuat nama baik Indonesia di mata dunia.