Rencana Penggratisan Tol Cisumdawu

Jusuf Hamka, Direktur Utama PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT), mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk menggratiskan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) selama arus balik Lebaran 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran lalu lintas pemudik, yang biasanya mengalami lonjakan signifikan menjelang akhir pekan setelah Lebaran. Namun, untuk mewujudkan rencana ini, pihaknya masih menunggu persetujuan dari pemerintah. Keputusan tersebut diharapkan bisa memberikan kemudahan bagi para pemudik yang melewati tol tersebut.

Penerapan Kebijakan Serupa pada Arus Balik Lebaran 2023

Kebijakan serupa sebelumnya telah diterapkan pada arus balik Lebaran 2023. Pada saat itu, ruas fungsional Tol Cisumdawu, khususnya segmen Cimalaka-Dawuan, dibuka tanpa tarif untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas. Selain itu, tol tersebut terhubung dengan Tol Cipali, yang memungkinkan pemudik lebih mudah menuju Jakarta. Pembukaan ruas tol secara gratis pada arus balik Lebaran 2023 terbukti efektif dalam mengurangi kemacetan di jalur utama.

Opsi Diskon Tarif Tol

Selain penggratisan, Jasa Marga juga merencanakan pemberian diskon tarif tol sebesar 30 persen bagi kendaraan yang menggunakan Tol Cisumdawu pada arus balik Lebaran 2025. Diskon ini hanya berlaku untuk kendaraan yang datang dari arah timur dan dialihkan melalui Tol Cisumdawu menuju Jakarta. Dengan adanya diskon tersebut, diharapkan para pemudik memiliki pilihan alternatif perjalanan yang lebih efisien dan hemat biaya.

Sebelum tarif dikenakan, Tol Cisumdawu sempat beroperasi tanpa biaya selama 2-3 minggu pada tahap awal operasionalnya. Sejak itu, pengguna tol mulai dikenakan tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Harapan dari Kebijakan ini

Dengan adanya kebijakan penggratisan atau diskon tarif selama arus balik Lebaran 2025, diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang sering terjadi pada momen tersebut. Selain itu, kebijakan ini juga memberikan alternatif perjalanan yang lebih lancar bagi para pemudik, serta memberikan dampak positif pada pengelolaan transportasi darat di Jawa Barat, terutama dalam hal pengelolaan arus lalu lintas.