Brantas Abipraya: Pembangunan Infrastruktur Dimulai Sejak Juli 2024

PT Brantas Abipraya (Persero), perusahaan konstruksi milik negara, memulai pembangunan hunian relokasi bagi korban erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur dasar seperti Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM), fasilitas permukiman, pendidikan, sosial, dan spiritual. Dimulai pada 10 Juli 2024, proyek ditargetkan rampung pada 31 Agustus 2025.

Pendekatan Terintegrasi dan Responsif terhadap Risiko Bencana

Menurut Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, pembangunan dilakukan dengan pendekatan terintegrasi. Artinya, proyek ini dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, kondisi geografis, dan potensi bencana di masa depan. Tidak hanya rumah, tetapi juga dibangun berbagai infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan, puskesmas, balai warga, tempat ibadah, taman, serta sistem penyediaan air bersih untuk menciptakan lingkungan hidup yang layak dan aman.

Fasilitas Lengkap: Air Bersih, Energi Bersih, dan Sarana Umum

Dalam proyek SPAM, Brantas Abipraya membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 10 liter per detik. Proyek ini juga meliputi pembangunan jalur transmisi dan distribusi air, lanskap kawasan, serta instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap untuk menunjang keberlanjutan energi di permukiman baru.

Untuk kebutuhan sosial dan spiritual, turut dibangun dua gereja tipe A, tiga gereja tipe B, dua balai warga, dua puskesmas pembantu, taman bermain, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R, dan tambatan perahu. Seluruh fasilitas ini bertujuan untuk mendukung kehidupan masyarakat yang utuh dalam jangka panjang.

Rekam Jejak Tanggap Bencana Brantas Abipraya

Brantas Abipraya bukan pemain baru dalam proyek pascabencana. Perusahaan ini sebelumnya telah membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) bagi korban erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur dan hunian relokasi pascagempa di Cianjur, Jawa Barat. Kepercayaan dari pemerintah dalam penanganan proyek-proyek vital tersebut menunjukkan kredibilitas dan komitmen perusahaan terhadap pembangunan kemanusiaan.

Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Tempat Tinggal

Pembangunan hunian relokasi oleh Brantas Abipraya tidak hanya menyediakan tempat tinggal. Proyek ini juga membangun komunitas baru yang aman, layak, dan berkelanjutan. Diharapkan, proyek ini menjadi model penanganan bencana di Indonesia dengan mengintegrasikan aspek sosial, teknis, dan lingkungan.