
Perkelahian Berdarah Gegerkan Probolinggo
Peristiwa mengerikan terjadi di Dusun Tanah Merah, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Dua pria lanjut usia (lansia) yang diketahui sudah saling mengenal, terlibat dalam duel maut yang berakhir dengan luka bacok serius di tubuh keduanya. Perkelahian tersebut berlangsung sengit dan menghebohkan warga sekitar. Akibat insiden ini, kedua lansia harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Menurut kesaksian warga, perkelahian itu berlangsung singkat tetapi brutal. Kedua lansia terlihat saling menyerang dengan senjata tajam hingga darah berceceran di lokasi kejadian. Warga yang menyaksikan kejadian tersebut sempat berusaha melerai, namun pertikaian berlangsung begitu cepat sehingga mereka tidak dapat menghentikannya sebelum kedua korban terluka parah.
Dari Cekcok ke Kekerasan Fatal
Duel berdarah ini diduga bermula dari cekcok antara kedua lansia. Meski penyebab pasti masih dalam penyelidikan kepolisian, beberapa saksi menyebutkan bahwa perbedaan pendapat yang awalnya sepele tiba-tiba berubah menjadi amarah yang tak terkendali. Situasi memanas, dan dalam hitungan menit, keduanya saling serang dengan senjata tajam.
Kepolisian setempat telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. Penyidik akan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi serta menelusuri latar belakang konflik yang memicu perkelahian tragis ini. Polisi juga akan memeriksa rekam jejak hubungan kedua pria ini untuk melihat apakah ada konflik lama yang belum terselesaikan.
Bukan Kasus Pertama, Probolinggo Pernah Dikejutkan Duel Maut
Peristiwa seperti ini bukanlah yang pertama terjadi di Probolinggo. Beberapa tahun terakhir, wilayah ini beberapa kali menjadi saksi perkelahian berujung maut. Pada 2020, dua pria bernama Arman (30) dan Asse Lani (55) terlibat duel yang mengakibatkan keduanya tewas bersimbah darah akibat luka bacok senjata tajam.
Tak hanya itu, pada 2022, kasus serupa kembali terjadi. Seorang pria bernama Arto (60) menjadi korban pembacokan oleh suami adik iparnya, Dulaziz (60), akibat masalah kecemburuan. Peristiwa tersebut sempat menghebohkan masyarakat dan menjadi peringatan akan pentingnya penyelesaian konflik tanpa kekerasan.
Polisi Terus Melakukan Penyelidikan
Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif sebenarnya di balik duel berdarah lansia ini. Kepolisian akan menginterogasi para saksi dan mendalami bukti-bukti di lokasi kejadian. Selain itu, kedua korban yang selamat akan dimintai keterangan setelah kondisi mereka membaik.
Kapolsek setempat mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi dalam menghadapi konflik. “Kami mengajak seluruh warga untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Kekerasan bukanlah solusi, dan kejadian seperti ini seharusnya bisa dihindari,” ujarnya.
Selain itu, kepolisian juga meminta masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi terkait kejadian ini. Penyebaran berita palsu atau hoaks dapat memperkeruh suasana dan menimbulkan kepanikan di masyarakat.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa konflik, sekecil apa pun, jika tidak diredam dengan baik, bisa berujung pada kekerasan fatal. Diharapkan masyarakat lebih bijak dalam menyikapi perbedaan dan mencari solusi damai tanpa harus mengorbankan nyawa.