Bandung, 7 Juni 2025 – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa pendidikan di lingkungan barak militer tidaklah menyeramkan sebagaimana yang selama ini dibayangkan sebagian masyarakat. Menurutnya, konsep pendidikan semi-militer yang mulai diimplementasikan di beberapa wilayah Jawa Barat justru bertujuan membentuk karakter disiplin, tangguh, dan bertanggung jawab pada generasi muda.

Pendidikan Semi-Militer untuk Pembentukan Karakter

Dalam kunjungannya ke salah satu sekolah yang bekerja sama dengan institusi militer di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa sistem pendidikan dengan pendekatan kedisiplinan ala militer tidak identik dengan kekerasan. Sebaliknya, sistem ini memberikan ruang bagi siswa untuk belajar hidup teratur, mandiri, dan berjiwa kepemimpinan.

“Banyak yang salah paham. Pendidikan di barak militer bukan soal kekerasan atau tekanan. Ini soal karakter, etika, dan disiplin,” ujar Dedi kepada para wartawan.

Menjawab Kekhawatiran Publik

Gubernur Dedi juga menyikapi kekhawatiran dari beberapa pihak, termasuk orang tua dan aktivis pendidikan, yang menganggap pendekatan militeristik bisa merampas keceriaan masa muda siswa. Ia menekankan bahwa pendekatan ini dilakukan secara bertahap dan humanis, serta tetap mengedepankan nilai-nilai pendidikan nasional dan budaya lokal.

“Kita pastikan tidak ada unsur kekerasan. Pendampingan psikolog dan guru tetap menjadi prioritas. Ini bukan indoktrinasi, tapi pembiasaan hidup tertib,” tegasnya.

Dukungan dari TNI dan Pihak Sekolah

Program pendidikan karakter di barak militer ini juga mendapat dukungan dari TNI. Kolaborasi antara sekolah dan institusi militer dirancang agar siswa tetap mendapatkan kurikulum akademik sesuai standar, namun ditambah dengan pelatihan fisik ringan, manajemen waktu, serta kegiatan pembinaan mental.

Beberapa kepala sekolah yang turut hadir menyatakan bahwa siswa yang telah mengikuti program ini menunjukkan peningkatan dalam hal disiplin, rasa tanggung jawab, dan kemampuan bekerja dalam tim.

Penutup: Membangun Generasi Tangguh

Dedi berharap program ini bisa melahirkan generasi muda yang kuat secara mental dan emosional, tidak hanya cerdas secara akademik. Menurutnya, pendidikan harus menyentuh ranah karakter, bukan hanya teori di kelas.

“Negara ini butuh generasi tangguh. Itu tidak bisa dibentuk hanya lewat teori. Barak militer bukan tempat menakutkan, tapi tempat belajar kehidupan,” tutupnya.