Warga Negara Brasil Ditemukan Meninggal di Gunung Rinjani

Lombok Timur — Warga negara asing (WNA) asal Brasil, Rafael Pires (39), yang sempat dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Rinjani, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Jenazahnya berhasil dievakuasi oleh tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan pada Minggu (8/6/2025) setelah pencarian intensif sejak akhir Mei 2025.

Pires diketahui mendaki seorang diri tanpa pemandu dan tidak melapor ke pos resmi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Ia dilaporkan hilang setelah tidak kembali ke penginapannya di kawasan Sembalun. Proses pencarian memakan waktu lebih dari seminggu karena medan yang terjal dan cuaca yang tidak menentu di kawasan pegunungan.

Hasil Autopsi: Luka Serius di Bagian Kepala dan Dada

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Pires langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi oleh tim forensik. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dirilis pada Senin (9/6/2025), diketahui bahwa korban mengalami luka berat di bagian kepala dan dada, diduga akibat benturan keras.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara, dr. Ida Ayu Made Indriani, menyampaikan bahwa luka-luka tersebut konsisten dengan trauma tumpul akibat jatuh dari ketinggian. “Dari hasil autopsi, korban mengalami retak pada tulang tengkorak serta patah tulang rusuk. Luka tersebut mengindikasikan bahwa korban terjatuh dengan posisi kepala dan dada membentur permukaan keras,” ujarnya.

Tidak Ada Tanda-Tanda Kekerasan

Tim forensik juga memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Hal ini sekaligus menepis dugaan bahwa kematian Pires disebabkan oleh tindakan kriminal. Polisi juga telah memeriksa barang-barang pribadi milik korban yang ditemukan di lokasi, termasuk paspor, kamera, dan ponsel yang masih utuh.

“Korban murni mengalami kecelakaan. Tidak ada indikasi bahwa ia menjadi korban tindak kekerasan,” jelas Kapolres Lombok Timur, AKBP Hariyanto.

Proses Pemulangan Jenazah Sedang Diurus

Pihak Kedutaan Besar Brasil di Jakarta telah menerima informasi terkait kematian warganya dan sedang berkoordinasi dengan otoritas Indonesia untuk proses pemulangan jenazah ke negara asal. Diketahui, Rafael Pires merupakan seorang fotografer alam bebas yang tengah melakukan perjalanan wisata ke beberapa gunung di Asia Tenggara.

Keluarga korban di Brasil juga telah diberi kabar dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak di Indonesia yang telah membantu pencarian dan evakuasi jenazah. Proses administrasi pemulangan jenazah diperkirakan memakan waktu beberapa hari.

Pihak Taman Nasional Akan Evaluasi Prosedur Pendakian

Kejadian ini memicu perhatian dari pihak Taman Nasional Gunung Rinjani. Kepala Balai TNGR, Agus Budi Santosa, menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengawasan dan keamanan pendakian. Ia juga mengimbau agar para wisatawan asing wajib menggunakan pemandu lokal dan melapor ke pos penjagaan sebelum memulai pendakian.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Ke depan, kami akan memperketat pengawasan terhadap wisatawan asing yang mendaki secara mandiri tanpa izin,” ujarnya.

Penutup

Kematian Rafael Pires menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam kegiatan pendakian, terutama di gunung dengan medan ekstrem seperti Rinjani. Edukasi dan pengawasan yang lebih ketat sangat dibutuhkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.