Jakarta, 30 Mei 2025 – Dua Rukun Tetangga (RT) di kawasan Pluit, Jakarta Utara, terendam banjir rob pada Jumat pagi (30/5). Ketinggian air mencapai hingga 55 sentimeter, membuat aktivitas warga terganggu dan sebagian rumah terendam air.

Wilayah Terdampak dan Kronologi Kejadian

Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, banjir rob mulai terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Air laut yang pasang mengalir ke daratan melalui saluran air dan sungai yang berada di sekitar pesisir Pluit. Dua RT yang terdampak berada di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan.

Petugas lapangan menyebutkan bahwa ketinggian air bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai 55 cm. Sebagian besar wilayah terdampak merupakan pemukiman padat penduduk yang terletak tak jauh dari kawasan pesisir.

Upaya Penanganan dan Respons Warga

BPBD telah mengerahkan personel untuk memantau kondisi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Hingga siang hari, air masih menggenangi beberapa ruas jalan dan rumah warga, meski perlahan mulai surut.

“Warga sebagian besar memilih bertahan di rumah. Kami sudah membagikan karung pasir dan mendirikan pos pantau di titik rawan,” ujar petugas BPBD yang berjaga di lokasi.

Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya akses transportasi akibat genangan air yang cukup tinggi. Anak-anak terpaksa diliburkan dari sekolah, sementara sebagian pekerja memilih bekerja dari rumah.

Peringatan Dini dan Imbauan Pemerintah

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob di wilayah pesisir utara Jakarta, termasuk Pluit. Fenomena ini diperkirakan berlangsung hingga awal Juni, seiring dengan fase bulan purnama dan peningkatan pasang air laut.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir untuk waspada dan menjaga barang-barang berharga agar tidak rusak akibat genangan. Warga juga diminta untuk segera melapor jika terjadi keadaan darurat.

Kesimpulan

Banjir rob yang merendam dua RT di Pluit menjadi pengingat penting akan kerentanan wilayah pesisir terhadap perubahan cuaca ekstrem dan pasang laut. Meski belum menimbulkan korban jiwa, dampaknya cukup mengganggu aktivitas warga. Pemerintah dan masyarakat diharapkan terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi banjir rob yang masih mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.