
Teheran, 10 Juni 2025 – Ketegangan yang terus memuncak antara Iran dan Israel kini mencapai titik kritis, dengan jumlah korban jiwa dan luka yang terus meningkat di pihak Iran. Pemerintah Iran pada hari Selasa mengumumkan jumlah korban perang dengan Israel sebanyak 627 warga telah tewas, dan 4.870 lainnya mengalami luka-luka akibat serangkaian serangan udara dan rudal yang dilancarkan oleh militer Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Serangan Balasan yang Menyasar Wilayah Sipil
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Iran, sebagian besar korban jiwa berasal dari daerah padat penduduk seperti Teheran Selatan, Isfahan, dan Shiraz, di mana rudal-rudal Israel menghantam infrastruktur vital dan permukiman warga. Serangan tersebut dilaporkan sebagai bagian dari aksi balasan Israel atas dugaan pengiriman senjata kepada kelompok milisi di perbatasan utara Israel.
“Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Ini adalah tragedi kemanusiaan yang harus dihentikan,” ujar Juru Bicara Pemerintah Iran, Ali Khatibzadeh, dalam konferensi pers pagi ini.
Iran Siagakan Penuh Militer dan Kecam Dukungan Barat pada Israel
Iran menegaskan bahwa negaranya dalam posisi membela diri dan telah mengaktifkan sistem pertahanan rudal di berbagai kota besar. Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengecam keras dukungan militer dan politik dari negara-negara Barat terhadap Israel.
“Kami tidak akan tinggal diam melihat rakyat kami dibantai. Setiap pelanggaran terhadap kedaulatan kami akan dibalas setimpal,” kata Raisi dalam pidatonya di parlemen.
Kondisi Rumah Sakit dan Kemanusiaan Semakin Memburuk
Dengan ribuan korban luka, rumah sakit-rumah sakit mulai kewalahan menangani lonjakan pasien. Persediaan obat-obatan dilaporkan menipis, dan tenaga medis bekerja tanpa henti. Organisasi Palang Merah Iran juga mengimbau bantuan internasional untuk mendukung logistik medis dan kemanusiaan.
“Kami sedang mengalami krisis besar. Jika tidak ada dukungan segera, angka kematian bisa meningkat lebih tinggi,” ujar salah satu petugas medis dari RS Milad di Teheran.
Reaksi Internasional dan Seruan Gencatan Senjata
Beberapa negara menyerukan gencatan senjata segera. Rusia, Turki, dan Qatar mendesak pembukaan jalur bantuan kemanusiaan. PBB dijadwalkan menggelar sidang darurat dalam waktu dekat untuk membahas konflik ini.
Perang antara Iran dan Israel dinilai sebagai ancaman serius bagi stabilitas kawasan. Jika terus dibiarkan, konflik ini berisiko menyulut perang regional yang lebih luas.